MUQODIMAH PENTERJEMAH
Arifu
Segala puji hanya bagi Allah
swt Yang Maha Tunggal, tidak ada tuhan selain Dia, semua yang ada menjadi lebih
indah dengan adanya sebaik-baiknya mahluk, penutup para nabi, sang pembawa
risalah kedamaian,
kemajuan dan peradaban yang rabbani Nabi Muhammad saw semoga shalawat
dan salam selalu tercurahkan atas Beliau saw, kepada keluarganya, para sahabat,
pengikut para sahabat, ulama sholeh dan semoga kepada kita selaku ummat Beliau
saw sampai akhir zaman.
Sekarang segalanya menjadi
rancu dan tidak terarah tanpa seorang panutan, contoh dan idola yang selalu
memancarkan energi positif untuk berbuat terbaik di kehidupan kita. Kita
kehilangan sosok itu, ketika kita
tidak mengetahui siapa
teladan kita, panutan kita Rasulullah saw, tidak mengatahui perjalan hidup,
dakwah,
sifat-sifat terpuji dan
keindahan ahlak Beliau saw, untuk itulah kami mencoba mengungkapnya dangan
bahasa sederhara dan diringkas dari biografi Rasulullah saw dalam tulisan
terjemah kitab Nurul Yaqin.
Sebenarnya kitab ini adalah
kitab klasik kalangan pesantren dan ditunjukkan untuk Madrasah Ibtidaiyah dan
pendidikan setingkat Sekolah Dasar, namun kami merasa ini penting disampaikan
ulang sehingga dapat manjadi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk umat terutama
para Pecinta Rasulullah saw yang haus akan ilmu, ahlak dan sunnah Beliau saw.
Harapannya dengan ini semoga
manjadi sesuatu amal yang bisa mengantarkan Keridhaan Allah swt, mengenal
kembali siapa sosok yang sangat fenomenal Rasulullah saw, meneladani Beliau saw
dan menjadi idola sepanjang masa agar syafaat Beliau saw bisa kita terima kelak
di Yaumil Akhir dan berkumpul bersama Beliau saw di telaga Kautsar seperti yang
dijanjikan Allah swt.
MUQODDIMAH PENULIS KITAB
SYAIKH UMAR ABDUL JABBAR
Segala
puji bagi Allah yang telah memimpin hamba-hamba Nya dengan jalan derita orang
terdahulu dan menjadikannya sebagai suatu pelajran untuk orang-orang di zaman
sekarang sampai hari pembalasan.
Semoga
rahmat dan kesejahteraan selalu terlimpah atas Nabi Muhammad saw yang hidupnya
penuh dengan ahlak yang mulia dan sifat yang terpuji dan mudah-mudahan
tercurahkan rahmat dan kesejahteraan atas keluarga dan sahabat Beliau saw
sebagai pelita untuk menyiarkan agamanya sehingga mereka sampai ke dinding
Tiongkok, di sebelah timur, di tengah-tengah Eropa, dan di sebelah barat.
Maka
oleh karena perjalanan Rasulullah saw adalah sebaik-baiknya pembersih jiwa yang
biasa menurutkan hawa nafsunya, seluas-luasnya lautan ilmu dan penanam iman
yang kuat, pancaran yang begitu indah, sangat kuat kemauannya, selalu berpegang
teguh kepada kebenaran, berhias dengan ahlak yang mulia, agar kesemuanya itu
bisa diteladani oleh anak-anak tertanam dalam jiwa mereka, maka saya menganggap
perlu meringkas beberapa pelajaran dari perjalanan Nabi Muhammad saw untuk
Madrasah Ibtidaiyah.
Diantara kitab sejarah ‛tarikh‛ yang ada,
saya pilih ialah kitab ‚Nurul Yaqin‛ tentang perjalanan Yang Mulia Pemimpin
Para Rasul, Muhammad saw susunann almarmum Khudlari Bek. Hal ini dikarenakan
dari periwayatannya bersumber kepada Al-Quran dan Hadist, berdasarkan kisah
yang popular dan umum diketahui. Selain itu dikarenakan semakin jauhnya
perasaan cinta kepada Nabi saw sehingga semua perjalanan hidup Beliau saw
terlewatkan sia-sia tanpa mengetahuinya sedikitpun. Perasaan benci dan cinta
memang bisa memutar balikkan sebuah fakta, bisa saja ketika cinta semua yang
terlihat biasa menjadi sesuatu yang luar biasa, begitu sebaliknya ketika
perasaan benci yang muncul meskipun baik dikatakan tercela, hina dan tidak berarti,
selalu tidak ada manfaatnya.
Setiap
bab pelajaran saya iringi dengan ringkasannya. Kemudian tidak lupa saya memohon
kepada Allah supaya ringkasan Nurul Yaqin ini dijadikan sesuatu yang
bermanfaat, diterima orang, dan terpilihkan karena Allah; sesungguhnya Dia
berkuasa atas segala sesuatu apa yang Dia kehendaki maka akan terjadi,
sesungguhnya Dia Maha Pengabul semua permohonan.
Syaikh Umar Abdul Jabbar
MASA PERTAMA
Dari
Kehidupan Rasulullah saw
==============================================
(1) Nabi kita, Muhammad saw
-
Beliau saw adalah utusan Allah
kepada seluruh manusia, penutup Para Nabi dan Imam bagi para Rasul
-
Beliau saw membawa agama Islam,
agama yang diterima Allah sampai pada hari kiamat
-
Beliau saw adalah keturunan bangsa
Quraisyi, suatu kaum yang termulia di Makkah - Nasab Beliau saw bersambung dengan Nabi Ismail bin Ibrahim
as
Ringkasan
Nabi kita Muhammad saw ialah utusan Allah
kepada sekalian manusia yang membawa agama Islam dan Beliau berbangsa Arab suku
Quraisyi dan keturunan bani ‘Adnan.
(2) Nasab Beliau saw dan Wafatnya Ayah Beliau
-
Ayah Beliau saw: Abdullah bin
Abdul muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaaf bin Qushaiy bin Kilaab
-
Ibu Beliau saw: Aminah binti Wahb
bin Abdi Manaaf bin Zuhrah bin Kilaab
-
Nasab ibu dan ayah beliau bertemu
di datuk beliau yang kelima yaitu Kilaab
-
Ayah Nabi saw meninggal dunia
ketika nabi saw masih dalam kandungan, umur ayah beliau 18 tahun dan dimakamkan
di Madiinah, tidak meninggalkan harta sedikitpun untuk nabi saw
Ringkasan
Ayah beliau Abdullah
bin Abdil Muthalib, ibu beliau Aminah binti Wahb nasab keduanya bertemu di
datuk yang kelima. Ayah beliau meninggal ketika beliau sedang dalam kandungan.
(3) Kelahiran dan Penyusuan Nabi
saw
-
Nabi saw dilahirkan di Makkah pada
hari senin 12 Rabiul Awwal tahun Gajah
-
Dinamakan tahun gajah dikarenakan
raja Habasyah mengirimkan tentara ke Makkah dalam tahun kelahiran beliau itu
untuk menghancurka Ka’bah dan pada saat itu banyak sekali gajah. Lalu Allah
membinasakan mereka (tentara gajah) sebagai penghormatan kepada kelahiran
Beliau saw
-
Beliau saw disusui oleh Tsuwaibah
al-Aslamiyah sesudah disusui oleh ibu beliau
-
Tsuwaibah adalah pelayan paman
Nabi saw, Abu Lahab, kemudian beliau disusui oleh
Halimah
as-Sa’diyah sampai umur empat tahun
Ringkasan
Nabi dilahirkan di Makkah pada tahun Gajah dan disusui oleh Tsuwaibah
al-Aslamiyah kemudian oleh Halimah as-Sa’diyah
(4) Wafatnya Ibu Nabi saw dan yang Mengasuh Beliau
-
Ibu Nabi saw wafat ketika Nabi saw
berumur 4 tahun ketika ia kembali dari Makkah - Ibu Beliau saw pegi ke Madinah untk ziarah kubur di makam
suaminya, bersama ibu beliau *, ikut juga kakek beliau Abdul Muthalib {ada riwayat lain: Ummu
Aiman yang ikut
bersama ibu nabi dan dialah
yang membawa Nabi kembali ke Makkah}
-
Ibu Nabi saw dikebumikan di Abwaa’
suatu desa diantara Makkah dan Madinah
-
Kemudian Nabi saw diasuh oleh Ummu
Aiman seorang pelayan Ayah beliau
Ringkasan
Ibu Nabi saw wafat ketika beliau berumur
4 tahun dan dikebumikan di Abwaa’ kemudian Nabi saw diasuh oleh Ummu Aiman
pelayan Ayah beliau
(5) Pendidikan Nabi saw dan Wafatnya Kakek Beliau
-
Yang mendidik Nabi saw sesudah
ibunya wafat ialah kakeknya Abdul Muthalib, beliau sangat cinta kepada Nabi saw
melebihi cintanya kepada anak-anaknya sendiri
-
Ketika umur nabi 8 tahun kakek
Beliau wafat setelah mengasuh nabi selama dua tahun - Sesudah kekek Beliau saw wafat, Beliau saw diasuh oleh
pamannya Abu Thalib {Abu
Thalib awalnya miskin lalu
allah meliakan dia menjadi banyak rizki setelah mengasuh Nabi saw}
-
Kehidupan Nabi saw pada waktu
diasuh oleh pamannya dikatakan cukup, dimudahkan oleh Allah segala sesuatunya
Ringkasan
Kekek
Nabi saw Adul Muthalib mendidik beliau sesudah ibunya wafat dan Abdul
Muthalib wafat ketika Nabi saw berumur 8
tahun kemudian paman Beliau saw yang mengasuhnya.
(6) Nabi saw Mengembala Kambing dan Perjalanannya yang
Pertama ke Syam
-
Ketika masa kecilnya suka
mengembalakan kambing orang-orang Makkah dengan diberi upah, dengan upah
tersebut Beliau saw bisa membeli makanan dan lainnya
-
Ketika umur Beliau saw 9 tahun * {ada yang mengatakan 13
tahun} Nabi saw berlayar ke Syam bersama paman Beliau abu Thalib dengan
membawa dagangan
-
Ketika sampai di suatu tempat
disebut Bushra, seorang pendeta yagn bernama Buhaira melihat Beliau saw. Lalu
mengabarkan kepada pamannya bahwa beliau saw akan
menjadi
nabi yang terakhir, pendeta itu meminta kepada pamannya untuk membawa pulang
Nabi saw karena ditakutkan banyak musuh yang memata-matai beliau
-
Pendeta itu memaparkan tanda-tanda
kenabian Muhammad saw dari cirri-ciri yang ada di Kitab Injil
Ringkasan
Ketika kecil Nabi saw mengembalakan
kambing orang-orang Makkah. Beliau berlayar ke
Syam bersama pamannya pada umur 9 atau 13
tahun, Beliau saw dilihat oleh seorang pendeta bernam Buhaira yang mengetahui
tanda-tanda kenabian Muhammad saw
(7) Perjalanan Nabi saw yang Kedua
ke Syam
-
Ketika berumur 25 tahun Beliau saw
kembali berlayar ke Syam dengan membawa dagangan Siti Khadijah
-
Siti Khadijah adalah seorang
perempuan yagn mulia, kaya raya dan ia menggaji beberapa orang laki-laki untuk
menjalankan dangangannya
-
Siti Khadijah memilih Nabi saw
untuk pekerjaan itu dikarenakan ia pernah mendengar tentang kejujuran Beliau
saw dan ahlak Beliau saw yang sangat mulia
-
Pelayan Beliau yang bernama
Maisaroh ikut bersama Nabi saw untuk berjualan di sana, dan ketika pulang
mereka membawa keuntungan yang melimpah * {ada yang mengatakan:
Pendeta Nasthura melihat
Nabi saw dalam Perjalanan ini, sehingga dia tahu Beliaulah saw Nabi yang
dinanti-nantikan}
Ringkasan
Nabi pergi ke Syam kedua kalinya ketika
berumur 25 tahun dengan membawa dagangan Siti Khadijah, Siti Khadijah adala
perempuan yagn mempunyai kekayaan dan kemuliaan ahlak, ikut bersama Beliau saw
pelayan yang bernama Maisaroh
(8) Perkawinan Nabi saw dengan
Siti Khadijah
-
Setelah dua bulan sepulang nabi
saw dari perjalanan dagangnya tadi, kemudian Beliau saw menikah dengan Siti
Khadijah {Siti
khadijah yang melamar Beliau saw}
-
Ketika itu umur Siti Khadijah 40
tahun sedangkan umur Nabi saw 25 tahun
-
Sebelum menikah dengan Nabi saw
Siti Khadijah menikah dengan Abi Halah, suaminya meninggal dan meninggalkan
seorang anak laki-laki bernama Halah
-
Ia menjadi istri Rasulullah selama
25 tahun dan tidak pernah Nabi saw menikah sebelum Siti Khadijah wafat
Ringkasan
Setelah kembali selama dua bulan dari
dagang, Nabi saw menikah dengan Siti Khadijah yang berumur 40 tahun, setelah
sebelumnya pernah menikah dengan Abi Halah,
Siti Khadijah tinggal bersama Nabi saw dalam pernikahannya selama 25
tahun
(9) Keputusan Nabi saw diantara Kaum Quraish tentang
Peletakan Hajar Aswad
-
Waktu Nabi saw berumur 35 tahun,
kaum Quraisyi meruntuhkan Ka’bah dan memperbaharuinya
-
Nabi sawa turut serta dalam
pembangunan tersebut, Nabi saw sendiri ikut mengangkat batu-batu bersama pemuka
Quraisyi termasuk juga pamannya yang bernama Abbas
-
Kaum Quraisyi berselisih faham
tentang siapa yang meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Kemudian mereka
sepakat bahwa yang paling berhak ialah yang pertama masuk Masjidil Haram
-
Maka Rasulallah saw yang pertama
kali masuk Masjidil Haram, maka kaum Quraisyi bergembira dan berkata: ‛Kami
ridho kepada orang yang terpercaya ini‛
-
Maka Nabi saw meletakkan batu itu
di suatu kain selendang dan meminta dari tiap-tiap ketua kaum Quraisyi untuk
masing-masing memegang ujung selendang itu. Kemudia
Beliau
saw meminta untuk mengangkat batu tadi. Ketika mereka sampai pada batu yang
dimaksud, Beliau saw mengambil batu itu dengan tangan Beliau saw sendiri dan
meletakkan di tempatnya dengan tangan Beliau saw sendiri. Dengan demikian
hilanglah perselisihan pada masalah ini, meraka kaum Quraisyi mengagumi
kecerdasan fikiran Beliau saw.
Ringkasan
Ketika Nabi saw berumur
35 tahun kaum Quraisyi memperbaharui Ka’bah dan mereka menjadikan Nabi saw
sebagai Hakim untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya, lalu Nabi saw melakukan hal tersebut dengan
bijaksana sehingga tidak terjadi perselisihan diantara suku atau
kabilah-kabilah.
(10) Perjalanan
Hidup Beliau saw
-
Nabi saw sangat populer di kaumnya
dengan sifat-sifat terpuji seperti: benar, jujur, amanat, sabar, malu, rendah
hati, sehingga mereka memberi Beliau saw gelar
‚AL-AMIN‛
atau orang yang dapat dipercaya
-
Kaum dan keluarga Nabi saw sangat
mencintai dan menghormati Beliau saw
-
Sesungguhnya Allah telah
memelihara / menjaga Nabi saw dari perbuatan jahiliyah semenjak dari masa
kecilnya, Beliau saw tidak sekalipun meminum arak dan tidak sekalipun sujud
untuk menyembah berhala
-
Sebelum menjadi Nabi, Allah telah
memuliakan Beliau saw dengan beberapa mikjizat yang menunjukkan kebesaran
Allah. Dan diantaranya adalah selalu menyertai Beliau saw awan ketika
perjalanan Beliau saw yang kedua ke negeri Syam
Ringkasan
Dlam masa hidup Beliau
saw terkenal dengan ahlak yang mulia. Kaum Beliau saw sangat mencintai dan
menghormati Nabi saw, dan Allah menjaga Beliau saw dari perbuatan kaum
jahiliyah.
(11) Kehidupan Nabi
saw Sebelum Menjadi Rasul
-
Ketika hamapir sampai pada umur 40
tahun, Nabi saw sangat menyukai menyepi dari pergaulan umum dengan manusia
dengan beribadah
-
Nabi saw memilih beribadah di Gua
Hira’ yaitu sebuah gunung di jalanan Makkah
-
Nabi saw membawa bekal ke gua
tersebut, apabila bekalnya habis maka Beliau saw kembali ke istri Beliau Siti
Khadijah untuk mengambil bekal tadi
-
Nabi saw menjalankan ibadah di gua
tersebut dengan ibadah agama kakek beliau, Nabi
Ibrahim
as, dari sepuluh hari sampai sebulan lamanya
Ringkasan
Ketika hampir umur Beliau saw 40 tahun
mulailah Nabi saw menyukai mengasingkan diri. Dengan melakukan ibadah di Gua
Hira’ menurut tuntunan agama Nabi Ibrahim as KESIMPULAN MASA PERTAMA
(UNTUK DIHAFAL)
Nabi
kita Muhammad saw bin Abdillah dan Aminah al-Qurasyiah adalah penutup para nabi
dan utusan Allah bagi semua manusia, agar mereka menyembah hanya kepada Allah
dan tidak menyekutukan Allah dengan apapun.
Nabi
saw dilahirkan di Makkah pada hari senin 12 Rabiul Awwal, ayah Beliau saw wafat
sebelum beliau dilahirkan ayahnya dikubur di Madinah. Lalu ibunya mengasuh
Beliau saw, sesudah ibunya Beliau saw disusui oleh Tsuwaibah al-Aslamiyah
kemudian oleh Halimah as-Sa’diyah
Pada
umur 6 tahun meninggallah ibu Beliau saw di Abwaa’ lalu Beliau saw diasuh oleh
Ummu Aiman dan ditanggung kakeknya. Pada umur 8 tahun meninggallah
kakeknya lalu beliau diasuh oleh pamnnya
Abu Thalib
Ketika berumur 9
tahun berjalanlah Nabi saw bersama pamannya, Abu Thalib ke Syam dan seorang
pendeta bernama Bushiraa melihat tanda-tanda kenabian Beliau saw
Pada
umur 25 tahun Rasulullah saw berdagang membawa dagangan Siti Khadijah dan
setelah kembali selama dua bulan berdagang Beliau saw menikah dengan Siti
Khadijah
yang
kala itu berumur 40 tahun. Ketika Beliau saw berumur 35 tahun, Beliau saw
bersatu dengan kaum Quraisyi untuk memperbaharui Ka’bah. Dan Beliau saw
memberikan solusi peletakkan Hajar Aswad pada tempatnya.
Beliau
terkenal di kaumnya dengan sisfat-sifat mulia dan terpuji, mereka sangat
mencintai Beliau saw sehingga mereka member gelar Al-Amin.
Sesungguhnya
Allah menjaga Beliau saw dari amalan orang jahilayah, beliau suka menyendiri
untuk beribadah ketika umurnya hampir 40 tahun untuk menjalankan ibadah di gua
Hira’ menurut ajaran agama Nabi Ibrahim
======================================================
MASA YANG KEDUA
Dari
Kehidupan Rasulullah saw
(12) Permulaan
Turunnya Wahyu
-
Ketika Beliau saw berumur 40
tahun, diutuslah Beliau saw oleh Allah sebagai penyampai kabar gembira, pemberi
peringatan penyeru kebenaran perintah Allah yang terang benderang menerangi
setiap qalbu manusia
-
Wahyu itu dimulai dengan mimpi
yang benar dan nyata, tidak seorangpun yang Nabi saw impikan dalam tidurnya
melaikan benar dalam kondisi terjaga
-
Kemudian turunlah ar-Ruhul Amin /
Jibril kepada Nabi saw ketika Beliau saw sedang beribadah di Gua Hira
-
Jibril mengajarkan Nabi saw
bagaimana seharusnya Beliau saw memimpin manusia ke jalan yang lurus dengan
agama yang benar
Ringkasan
Allah utus Rasulullah saw kepada manusia
ketika berumur 40 tahun wahyunya dimulai dengan mimpi yang baik
(13) Keadaan
Bangsa Arab Sebelum Islam - Orang
Arab sebelum kedatangan Islam mereka menyekutukan Allah dengan menyembah
berhala dan menganggap patung- patung itu suci
-
Kebiasaan mereka adalah membunuh
anak laki-laki mereka karena takut miskin dan kelaparan
-
Mereka mengubur hidup-hidup anak
perempuan mereka karena takut malu dan celaan
-
Mereka suka berselisih, bertengkar
disebabkan masalah yang sepele dimana segolangan mereka memerangi golongan lain
dengan mudahnya
Ringkasan
Sebelum diturunkannya Nabi saw bangsa
Arab selalu bertengkar golongan tertentu memerangi golongan yang lain, umumnya
mereka adalah orang yang musyrik dan mereka membunuh anak laki-laki dan anak
perempuan mereka
(14) Ajakan
Secara Sembunyi-sembunyi
-
Ketika turun ayat al-Quran, nabi
saw memulai mengajak manusia secara sembunyisembunyi:
Artinya: Hai orang-orang yang berselimut, Bangunlah lalu serukan
tuhanmu, hendaklah agungkan namaNya, pakaianmu hendaklah engkau bersihkan,
kotoran hendaklah engkau tinggalkan, jangan engkau tunjukkan kebaikanmu supaya
engakau mendapat menerima banyak, dan kepada Tuhanmulah hendaknya engkau selalu
bersabar.
-
Beliau saw mengajak keluarga
rumah, tetangga dan sahabat-sahabat yang Beliau saw percayai dan mereka juga
percaya kepada kebenaran Beliau saw
-
Nabi saw mengajak mereka menyebah
hanya kepada Allah, saling mengasihi sesama manusia, bersatu dan meninggalkan
perpecahan
-
Nabi saw mulai mengajak secara
sembunyi-sembunyi karena khawatir ancaman fisik yang timbul kerena suatu
perkara yang belum pernah mereka katahui dan belum pernah mereka dengar sama
sekali
Ringkasan
Nabi saw mulai mengajak secara
sembunyi-sembunyi terlebih dahulu dengan mengajak kerabat Beliau saw tentang
Tauhid, persatuan dan berkasih sayang tehadap manusia yang lemah
(15) Orang
yang Pertama Beriman
-
Perempua yang pertama beriman
adalah Siti Khadijah ia benar-benar percaya terhadap kebenaran Nabi saw, ketika
nampak kepadanya tanda-tanda kanabian Beliau saw sewaktu perjalanan Nabi saw
bersama pelayannya Maisaroh
-
Laki-laki yang pertama kali
beriman adalah Abu Bakar As-Shidiq ra (1), sebelum Beliau saw
manjadi Nabi, Abu Bakar ra adalah sahabat dekat beliau saw dan tidak pernah
sekalipun didapatinya Rasulullah saw berdusta
-
Yang kedua adalah Zaid bin
Haritsah ra, ia adalah seorang budak Nabi saw lalu Beliau saw memerdekakannya
-
Anak-anak yang pertama beriman
adalah Ali bin Abi Thalib ra, misan Rasulullah saw
-
Abu Bakar ra mengajak orang-orang
yang ia cintai dan mereka cinta kepadanya. Banyak sekali yang mengikuti ajakan
beliau, diantaranya Ustman bin Affan(2) khalifah ketiga dari
Khulafaur Rasyidin dan Zubair bin Awwam
Note:
(1) Beliau
seorang yang taat dan
dermawan oleh karena hal itu oleh nabi saw diangkat menjadi penasehat nabi saw,
dalam berbagai urusan Nabi saw musyawarahkan dengannya
(2) Ketika
pamannya yang bernama Hakam mengetahui ia masuk Islam, ia mengikat tangan
Ustman ra kebelakang dan berkata; ‚apakah engkau hendak tinggalkan agama nenek
moyangmu dan mengikuti agama baru?! Aku bersumpah tidak akan melepaskanmu
sebelum kau tinggalkan agama barumu itu ‛ dan Ustman ra berkata: ‚Demi Allah,
aku tidak akan melepaskan Islam dan aku tidak akan terpisah dari nya‛.
Diceritakan bahwa pamannya melepaskan Ustman ra dalam keadaan terikat supaya
Ustman ra kembali kepada sesembahan berhala, akan tetapi Allah tegakkan
pendirian Beliau ra
Ringkasan
Orang yang pertama-tam
beriman adalah Siti Khadijah, Abu Bakar as-Shidiq, Ali bin Abi Thalib, kemudian
Abu Bakar mengajak sahabatnya seperti Utsman bin Affan dan Zubair bin Awwam
kemudian mereka beriman kepada
kenabian Beliau saw
(16) Ajakan
Secara Terang-terangan
-
Ajakan secara terang-terangan
berlangsung selam 3 tahun, dan pada masa
itu banyak pembesar dan bangsawan yang masuk Islam
-
Sesudah itu Nabi saw diperintahkan
untuk mengajak manusia dengan terang-terangan dengan turunya Firman Allah:
‚Maka katakanlah secara terang-terangan apa yang engkau perintahkan,
dan berpalinglah dari orangorang musyrik‛
-
Kemudian Nabi saw naik bukit
Shafaa dan menyerukan kepada kaumnya ketika mereka berkumpul, Nabi saw bertanya
kepada mereka: ‚apakah engkau membenarkan aku tanntang apa yang aku kabarkan
kepadamu?‛ Mereka menjawab: ‚Ya, tidak pernah kami dapati engkau berdusta, dari
kecil sampai sekarang‛. Rasulullah saw bersabda: ‚Lepaskanlah dirimu dari siksa
api neraka, sesungguhnya akau pembawa peringatan yang pedih kepadamu‛
-
Paman Nabi saw Abu Lahab berkata:
‛celakalah engkau, hai Muhammad!!! Apakah hanya karena ini engkau kupulkan
kami?‛ Lalu turunlah ayat dalam surat Al-Lahab yang artinya ‚Celekalah diri Abu
Lahab, dan sesungguhnyaia telah merugi ….‛ Ringkasan
Sesudah selama 3 tahun Nabi saw mengajak
dengan sembunyi-sembunyi Beliau saw kemudian diperintahkan untuk
terang-terangan. Lalu Nabi saw kumpulkan kaumnya yang mengabari mereka tantang
azab akhirat
(17) Nabi
saw Kumpulkan Keluarganya
-
Ketika turun firman Allah ‚Dan
peringatilah keluargamu yang hampir dekat‛, kemudian Nabi saw mengumpulkan
keluarga dan kerabat Beliau saw
-
Nabi sampaikan kepada mereka wahyu
Allah (1) dan Beliau saw
mengabarkan mereka tantang azab hari yang besar yaitu ‚dimana hari tidak
berguna lagi baginya harta dan
anak-anak
mereka‛
-
Maka banyak diantara mereka yang
menyepelehkan ucapan Nabi saw, dan memusuhi Beliau saw dengan sangat
-
Paman Beliau saw, Abu Lahab
menjawab dengan ucapan yang buruk dan memerintahkan mereka supaya menangkap
Rasulullah saw, tetapi Abu Thalib berkata kepadanya: ‚Demi Allah !!
sesungguhnya kami akan menjaga ia selama kita ada di sini‛
Note:
Nabi saw berkata kepada
mereka: ‚sesungguhnya pemeliharaan itu tidak patut mendustai ahlinya‛. Demi
Allah ! jika aku berdusta kepada semua manusia, tidaklah aku berdusta kepadamu,
jika aku suka menipu kalian semua, yidaklah aku menipu kalian. Demi Allah yang
tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah khusus untukmu
dan kepada masusia pada umumnya. Demi Allah sesungguhnya kalian semua kan mati
sebagaimana kamu tidur dan kamu akan dibangkitkan sebagaimana kamu terjaga, dan
sesungguhnya kamu akan di hisab menurut apa yang kalian kerjakan, dibalas
kebaikan dengan kebaikan, kejahatan dengan kejahatan. Dan sesungguhnya balasan
itu adalah Surga selama-lamanya atau
neraka selama-lamanya
Ringkasan
Ketika turun ayat ‚wa andzir
‘asyiiratakal akrobiin‛ Beliau saw kumpulkan kerabat dan keluarganya untuk
menyampaikan wahyu dari Allah, dan dijawab ajakan tadi dengan jawaban yang
buruk oleh Abu Lahab
(18) Marahnya
Kaum Quraisyi kepada Nabi saw - Kecintaan
kaum Quraisyi kepada Nabi saw berubah menjadi kebencian, kedekatan manjadi
sangat jauh, kebenaran Nabi saw menjadi dusta dan semua yang dilakukan Nabi saw
menjadi bahan ejekan
-
Hal itu terjadi semenjak Nabi saw
mengajak mereka menyembah Allah , mencela dan menyesatkan para penyembah
berhala
-
Mereka datang ke paman Nabi saw
dan meminta padanya untuk melarang Nabi saw melakukan hal itu
-
Paman Nabi saw menjawab permintaan
mereka dengan baik, sedangkan Rasulullah saw tetap menyiarkan dan meninggikan kalimat
kebenaran
Note:
(1) Tidaklah
Nabi saw menyesatkan dan menggambarkan mereka sabagai kaum yang tak terpimpin
melaikan karena mereka bertaqlid yang salah, sebagaimana firman Allah:
‚artinya: Dan apabila
dikatakan kepada mereka: ‚ikutilah apa yang Allah turunkan‛ mereka menjawab
‚tidak, kami akan mengikuti apa yang kami dapati dari leluhur kami. (Apakah
mereka akan mengikuti) walaupun yang leluhur mereka kerjakan tidak menggunkan
akal dan tidak terpimpin‛‛
(19) Kedatangan Kaum
Quraisyi yang Kedua kepada Abi Thalib
-
Ketika kaum Quraisyi melihat Nabi
saw tetap menyerukan ajakan
berislam, dan melihat pembelaan
dari paman Beliau saw, pergilah mereka kedua kalinya kepada paman Beliau saw
-
Mereka berkata pada paman Nabi
saw: ‚kami tidak tahan pada cacian yang ditunjukkan ke luluhur kami,
membodohkan dan mecela tuhan-tuhan kami, hendaklah engakau larang keponakanmu
atau engkau izinkan kami mencegah dia‛
-
Rasulullah saw dipanggil oleh
paman Beliau saw dan meminta supaya Nabi saw berhenti dari mengajak hal itu,
karena gangguan Quraisyi atas Beliau saw, tetapi Rasulullah saw tetap enggan
-
Nabi saw berkata (1):
‚demi Allah sedikitpun aku tidak akan mininggalkan urusan ini, sehingga Allah
memenangkan hal ini atau aku binasa karenanya‛
-
Pamannya berkata: ‚Pergilah dan
katakana yang engkau suka, demi Allah aku tidak akan menyerahkan engakau
selamanya‛
Note:
‚Demi Allah hai pamanku!
Kalau mereka taruh matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan
syarat supaya aku meninggalakan urusan ini, aku tak akan hiraukan itu sehingga
Allah menangkan aku atau binasa karenanya‛
Ringkasan
Kaum Quraisyi pergi kepada paman Nabi saw
yang kedua kalinya meminta agar Nabi saw berhenti memaki berhala-berhala
mereka, tetapi mereka tidak kuasa mencegah Nabi saw disisi lain Nabi saw tetap
menyiarkan hal itu
(20) Kedatangan
Kaum Quraisyi yang Ketiga kepada Abi Thalib Ketika kaum Quraisyi tidak melihat
Abu Thalib dan pergilah mereka kepada ‘Umarah bi Al-Walid
-
Mereka berkata kepadanya: ‚Ambilah
anak muda ini sebagai anakmu, dan serahkan kepada kami keponakanmu untuk kami
bunuh‛
-
Paman Nabi saw berkata: ‚Alangkah
buruknya permintaanmu! Patutkah kamu memberikan anakmu untuk aku mendidik dia
dan memberikan anak ku unutk kalian bunuh?‛
-
Lalu mereka kembali dengan tangan
hampa, sedangkan Rasulullah saw tetap menyiarkan Islam dengan pembelaan
pamannya
Ringkasan
Kaum Quraisyi pergi ke tiga kalinya ke
paman Nabi saw, meminta supaya ia menyerahkan Nabi saw tetapi paman Nabi
mengolok mereka serta tidak berkenan mengabulkan permintaanya
(21) Gangguan Kaum
Quraisyi kepada Rasulullah saw
-
Mulailah kaum Quraisyi mengganggu
Nabi saw dan mengejeknya, terutama ketika Nabi saw sholat, setelah mereka
mendapati pembelaan dari paman Beliau saw
-
Rasulullah saw menghadapi mereka
dengan tenang, sabar dan lemah lembut, dan memaafkan mereka
-
Orang yang paling aktif mengganggu
Nabi saw Abu Jahal (1) Abu
Lahab (2) ‘Uqbah bin Mu’aith dan Walid bin Mughiroh (3)
-
Sesungguhnya Allah telah membalas (4)
pengejek tersebut diantara mereka adaa yang terbunuh dan binasa karena penyakit
Note:
(1) ‚Sebagian
dari gangguan mereka, ketika Rasulullah saw sholat, mereka melarang Beliau saw,
sehingga Nabi menggertak mereka dan mereka balas dengan berkata: ‚Apakah engkau
menggertak aku, padahal aku orang kaya? ‛
Lalu turunlah ayat surat al-alaq:
‚Janganlah begitu! Jika ia tidak berhenti niscaya Kami akan tarik
jambulnya, jambul yang dusta dan durhaka. Maka biarkanlah ia panggil kaumnya,
nanti Kami akan panggil balatentara Kami. Ingatlah ! jangan engakau turut dia,
hendaklah engkau tunduk dan menyembah Allah‛
(2) Ia
pernah meletakkan kotoran di pintu rumah Rasulullah saw, pernah lagi ketika
Nabi saw sedang sholat lalu dia mencekik Nabi saw dengan keras. Dan datanglah
Abu Bakar ra melepaskan sambil berkata:
‚apakah engkau akan membunuh orang yang mengatakan Tuhanku adalah allah,
sedangkan ia datang kepadamu membawa keterangan dari Tuhanmu?‛
(3) Dialah
yang Allah firmankan dalam Al-Quran dalam surat al-Mudastsir 11
‚Tinggalkanlah Aku dan orang-orang yang Aku jadikan sendirian, dan aku
jadikan baginya harta yang melimpah dan anak-anak yang terpandang‛
(4) Sebagaimana
firman Allah dalam surat Al-hijr 95 ‚Sesungguhnya Kami pelihara engkau dari
pengejekan-pengejekan itu‛
Ringkasan
Kaum Quraisyi meulai menyakiti Nabi saw
tetapi Nabi saw menghadapinya dengan tenang dan sabar, musuh-musuh Beliau saw
adalah Abu Jhal, Abu Lahab, dan
Uqbah bin Abi Mu’aith
(22) Gangguan Kaum
Quraisyi kepada Sahabat Rasulullah saw Ketika kaum Quraisyi melihat Nabi saw
sangat dihormati, berhentilah mereka mengganggu Nabi saw
-
Berpindahlah mereka mengganggu
sahabat Nabi saw yang lebih lemah dan tanpa pembela
-
Maka tiap kabilah mengganggu para
sahabat Nabi saw yang masuk Islam dengan memukul, memenjarakan, memboikot
makanan dan minuman, sehingga diantara mereka merasakan siksaan yang pendih
sampai untuk duduk pun tidak sanggup
-
Sebagian yang mereka siksa adalah
Bilal (1) Ammar bin Yasir (2) saudara, bapak dan ibunya,
dan Khabbab bin Arat (3)
Note:
(1) Tuannya
yang bernama Umaiyah mengikat leher dengan tali dan di serahkan ke anak-anak
untuk diganggu, Bilal ra berkata: ‚Allah yang satu, Allah yang satu‛. Umaiyah
membawa batu kecil yang sangat panas, yang ketika diletakkan daging padanya
niscaya akan matang, kemudian ia menyuruh membawa batu besar dan diletakkan di
atas dada Bilal ra, lalu berkata padanya: ‚engkau tetap begini sampai kau mati
atau engkau ingkari Muhammad‛, namun Beliau ra tetap pada pendiriannya sampai
datang Abu Bakar ra membelinya dan memerdekakannya
(2) Mereka
menyiksa dia dengan api sampai wafat, sedangkan ayah dan ibunya tetap disiksa
(3) Tuan
perempuannya datang padanya dengan membawa besi panas, lalu diletakkan di
belakang dadanya agar ia mengingkari Nabi saw, tidaklah bergeming sedikitpun
karena kuatnya iman Beliau ra
Ringkasan
Ketika dukungan pada
nabi saw kuat, kaum Quraisyi mulai mengganggu para sahabat terutama orang yang
lemah tanpa pembela seperti Bilal ra, dan Ammar bin Yasir ra
(23) Tuntutan
Kaum Quraisyi Kepada Nabi saw
Ketika
kaum Quraisyi mendapati yang mereka lakukan tanpa hasil, bahkan menambah
keimanan mereka pergilah (1) mereka ke Rasulullah saw
-
Mereka meminta Nabi menyembah
berhala mereka dan mereka mau menyembah Allah dan semenjak itu Allah turunkan
surat al-Kafirun
-
Ketika mereka putus asa, maka
mereka meminta Nabi saw menghaspus sebagian ayat al-Quran yang tidak sesuai
dengan keinginan mereka, tentang cercaan berhala dan persembahan mereka agar
diganti, maka turulah ayat al-Quran surat Yunus 15
‚Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku
sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.‛ Note:
(1) Sebelum
mereka pergi ke Nabi saw, mereka utus Uqbah bin Walid kepada Beliau saw. Ia
pergi ke Rasulullah saw dan berkata: ‚hai anak saudaraku! Sesungguhnya engkau
dari golongan kita, sebagaiman yang engkau ketahui dari keturunan orang baik,
tetapi engaku membawa perkara yang besar pada kaum mu; engkau pecah belah
persatuan mereka; engakau bodohkan pendapat mereka; engkau cela agama dan
tuhan-tuhan mereka; engkau kafirkan leluhur mereka yang sudah mati;
dengarkanlah omonganku: ‚jika engkau mau harta kami akan berikan sehingga
engakau menjadi kaya raya, jika mau kemuliaan maka kami jadikan engkau ketua
kami, kalau yang engkau bawa ini dari jin dan engkau tak kuasa padanya maka
kami bawakan thabib yang bisa mengobatimu‛. Maka setelah ia selesai bicara,
nabi bacakan ayat pertama surat Fusilat, lalu Uqbah diam dan menyuruh untuk
Nabi saw berhenti membacakannya. Ketika kembali, ia nasehati supaya kaumnya
membiarkan Nabi saw tetapi kaumny tidak mau‛
Ringkasan
Ketika mereka putus asa dari mengganggu
Nabi saw, mereka meminta Nabi saw menyembah berhala dan mereka menyembah Allah
atau mereka meminta mengubah
sebagian
isi al-Quran yang ada makian terhadap berhala mereka
(24) Hijrah
ke Habsyah yagn Pertama
Ketika
Nabi saw melihat berbagai macam siksaan tehadap para sahabat, Nabi saw
perintahkan mereka untuk hijrah ke Habasyah
-
Berhijrahlah sekitar 10 orang laki-laki
dan 5 orang perempuan diantara mereka adalah: Ustman bin Affan ra dan istrinya
Ruqaiyah binti Rasulullah saw
-
Mereka kembali setelah tiga bulan
karena penderitaan pengasingan dan sedikitnya jumlah mereka
-
Yaitu pada tahun ke-5 Hijriah atau
yang dikenal Hijrah yang pertama dalam Islam
Ringkasan
Ketika
penyiksaan kaum Muslimin bertambah, Nabi memerintahkan mereka berhijrah ke
Habasyah dengan 10 laki-laki dan 5 orang perempuan dan mereka kembali setelah 3 bulan
(25) Hamzah
dan Umar Masuk Islam
-
Dalam tahun kelima masuk Islam dua
orang pemuka Quraisyi yang sangat disegani keluhuran dan kekuatan fisik mereka
yaitu Hamzah (1) paman Nabi saw dan Umar bin Khatab (2)
-
Umar bin Khatab ra sebelum Islam
duluny paling gencar memusuhi Islam dan paling gencarnya mencegah orang masuk
Islam, lalu Allah muliakan Islam dengan masuknya Beliau ra
-
Jumlah yang msuk Islam pada saat
itu adalah 40 orang Laki-laki dan 11 perempuan
Note:
(1) Sebab
Islamnya: ketika seseorang melaporkan penganiayaan Abu Jahal terhadap Nabi saw,
lalu ia pergi kepada Abu Jahal marah seraya berkata: ‚Bagaimana engkau berani
memaki Muhammad sedangka aku mengikuti agamanya?‛ Kemudian ia masuk Islam, ia
adalah sebaikbaiknya orang berislam, sehingga mendapat gelar ‚Asadullah (Singa
Allah)‛
(2) Tidak
seorangpun yang menyangka ia masuk Islam, tak berapa lama sebelum Islamnya,
nabi saw berdoa ‚Wahai Tuhanku muliakanlah Islam dengan (tenaga) Umar‛, maka
doa itu terkabulkan
Ringkasan
Pada tahun kelima dari kenabian Beliau
saw Allah menguatkan Islam dengan tenaga Umar bin Khatab ra dan Hamzah bin
Abdul Muthalib ra paman Beliau saw
(26) Pengepungan
Nabi dan Keluarganya
-
Ketika orang Quraisyi melihat
Islam tersiar diantara kabilah-kabilah , mereka bersepakat untuk membunuh Nabi
saw
-
Mereka kepung Beliau saw dan orang
rumahnya di Syi’ib (di Makkah) mereka
menahan makanan untuk Nabi saw dan keluarganya dan mereka sepakat untuk tidak
menerima permintaan damai dari pihak Nabi sedikitpun, kecuali kalau mereka
menyerahkan Nabi saw untuk dibunuh
-
Apa mereka telah setujui mereka
tulis dalam lembaran yang digantung di Ka’bah - Kejadian demikian ini terjadi pada tahun ke tujuh kanabian
Beliau saw
Ringkasan
Ketika tersiar Islam kaum Quraisyi
mengepung Nabi saw, keluarga dan para sahabat di Syi’ib Makkah, mereka
memboikot makanan selama 3 tahun dan sepakat untuk membunuh Beliau saw
(27) Hijrah ke
Habasyah yang kedua Kalinya
-
Setelah Nabi saw dan kaum beliau
masuk Syi’ib, maka Nabi saw perintahkan
semua orang Islam untuk hijrah ke Habasyah
-
Berhijrahlah sekitar 73 laki-laki
dan 11 perempuan, diantara mereka ada ja’far bin Abi Thalib
-
Orang –orang Islam Yaman menyusul
mereka, diantara mereka adalah Abu Musa alAsh’ari dan anak-anak pamannya
-
Hijrah ini terjadi dalam tahun ke
tujuh dari kenabian Rasulullah saw
Ringkasan
Setelah Nabi saw masuk ke Syi’ib pada
tahun ke tujuh Beliau saw perintahkan orangorang Islam untuk berhijrah untuk ke
dua kalinya ke Habasyah dengan membawa sekitar 73 laki – laki dan 11 perempuan
kemudian mereka disusul oleh orang Islam dari
Yaman
(28) Raja
Habsyah Masuk Islam
-
Ketika kaum Quraisyi mengetahui
kaum Musliman hijrah ke Habasyah mereka mengutus dua orang laki-laki (1)
dengan membawa banyak hadiah agar Raja
Habasyah megembalikan orang Islam yang hijrah tadi
-
Raja Najasyi tidak mau menyerahkan
mereka, setelah Ja’far bin Abi Thalib tetang kebenaran agama Islam dengan membacakan permulaan surat Maryam
-
Kedua orang suruhan tadi tidak
berhasil membawa mereka pulang, kemudian pada waktu itu (tahun ke tujuh
kenabian) Najasyi, para pendeta, dan pemimpin-peminpin masuk Islam
-
Kemudian Raja Najasyi tadi
meninggal dunia dan di sholatkan oleh Rasulullah saw, ketika itu Malaikat
Jibril memberitahu Nabi saw tentang kematian raja Najasyi tadi ini merupakan
awal mulanya sholat ghaib dalam Islam
Note:
(1) Mereka
adalah Amr bin Ash dan Ammarah bin Walid mereka berkata pada Raja Najasyi:
‚Wahai Raja, beberapa anak-anak bodoh dari golonganku telah masuk ke negeri
ini, mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka, mereka adakan agama baru
yang kami dan engkau tidak mengetahuinya. Kami diutus kepadamu, bersama mereka
itu ada orang-orang yang mulia dari kaum mereka, diantara bapak dan paman
mereka dan keluarga mereka supaya engkau kembalikan orang yang berhijrah ini
kepada mereka‛. Raja Najasyi berkata: ‚Aku tidak akan menyerahkan mereka
sebelum ku panggil dan ku tanya mereka‛. Ketika ia panggil dan menanyai mereka
berkatalah Ja’far bin Abi Thalib kepadanya: ‚Wahai Raja, kami ini orang-orang
jahiliyah, penyembah berhala, pemakan bangkai, suka mengerjakan kejahatan,
pemutus silatarahim, tidak berbuat baik dengan tetangga, yang kuat menyakiti
yang lemah, sehingga Allah mengutus Rasul yagn kami mengetahui nasabnya,
kebenarannya, amanahnya, penjagaan dirinya, lalu ia mengajak kami untuk
mengesakan Allah, meninggalkan penyembahan berhala, menghubungkan tali
silaturrahim, menjauhi yang haram, dan pembunuhan, ia melarang kami berbuat
keji, berdusta dan memakan harta anak yatim, memerintahkan kami sholat, puasa,
zakat dan haji lalu kemi beriman kepadanya dan kami benarkan dia‛ Ringkasan
Kaum Quraisy mengirim dua orang ke Raja Najasyi supaya Raja mengusir
kaum muslimin dari negaranya tapi beliau tidak menghendaki demikian, malah ia
dan pengikutnya masuk Islam, dan
disaat itulah Rasulullah saw
menyolatkan beliau secara ghaib (Sholat Ghaib)
(29) Nabi
Keluar dari Kepungan
-
Di tahun kesepuluh kenabian Beliau
saw,bersepakatlah lima orang pemimpin kaum Quraisyi dengan membuat surat
perjanjian (1)
-
Lalu Nabi saw dan para sahabat
keluar dari kepungan itu, sesudah mereka tinggal di Syi’ib selama 3 tahun
-
Tidak sedikitpun makanan yang sampai pada mereka kecuali dengan jalan
sembunyisembunyi sehingga mereka terpaksa mekanan dedaunan dari pohon
-
Nabi saw yang mengabarkan bahwa
surat perjanjian itu telah dimakan anai-anai, ketika kaum Quraisy menurunkannya
untuk disobek, mereka mendapati apa yang dikabarkan Nabi saw
Note:
(1) Orang
pertama yang bicara diantara mereka adalah Zuhair dengan berkata: ‚hai ahli
Makkah, apakah kita patut makan dan berpakaian sedangkan bani Hasyim dan bani
Muthalib binasa?‛ mereka tidak bisa berjual beli, demi Allah aku tidak akan
diam sebelum surat perjanjian yang melampaui batas itu dikoyak. Lalu ucapan
mereka dikuatkan oleh 4 orang lainnya, lalu Abu Jahal berkata: ‚ini suatu
urusan yang perlu dibicarakan di waktu malam‛, mereka lalu berembuk tentang hal
itu di waktu dan tempat yang lain
Ringkasan
Di tahun kesepuluh kenabian dikoyaklah
surat perjanjian itu dan keluarnlah Nabi saw dari pemboikotan itu yang sudah
berlangsung selama 3 tahun.
(30) Utusan
Najran (1)
-
Pada tahun ke 10 kenabian Beliau
saw datanglah utusan kaum Nasrani dari Najran (1)
-
Mereka mendengar kabar tentang
Nabi saw dari orang-orang yang berhijrah ke Habasyah, mereka dating sejumlah 20
orang laki-laki
-
Rasulullah saw membacakan al-Quran
kepada mereka lalu mereka semua beriman - Abu Jahal mengancam (2) mereka masuk Islam
namun mereka berkata padanya:
‚bagi kamu apa yang kamu pilih dan bagi kami apa yang kami pilih‛ Note:
(1) Suatu
negeri diantara Makkah dan Yaman
(2) Ia
berkata kepada mereka: ‚Kami tidak pernah melihat penunggang kuda bodoh dari
kalian, kaum mu mengutus kalian, kalian mengetahui cerita tentang orang
terdahulu lalu kalian murtad dari agama kalian‛. Maka kaum Najran berkata:
‚semoga engkau mendapat keselamatan, kami tidak menganggapmu bodoh, bagimu lah
apa yang kamu pilih dan abagiku lah apa yang aku pilih‛. Kemudian Allah
menurunkan Ayat sehubungan dengan hal ini. ‚Lakum diinikum waliyadiin‛
Ringkasan
Pada tahun ke 10
kenabian Beliau saw datanglah sebagian dari kaum Nasrani Najran kepada Nabi saw
sebagai utusan. Lalu Nabi saw membacakan al-Quran dan mereka masuk Islam
(31) Wafat Siti
Khadijah – Pernikahan dengan Saudah dan ‘Aisyah ra
-
Pada tahun ke 10 kenabian Beliau
saw Siti Khadijah meninggal dunia, Rasulullah saw begitu berduka atas wafatnya
istri Beliau saw, karena Siti Khadijah sangat mencintai Beliau saw dan yang
paling membela Nabi saw dari gangguan orang-orang jahiliah
-
Sesudah wafatnya Siti Khadijah ra,
Beliau saw menikah dengan Saudah yang ditinggal wafat oleh suaminya. Ia adalah
perempuan yang sudah masuk Islam terdahulu dan menyalahi kaum kerabatnya yang
memusuhi Islam
-
Sesudah satu bulan kemudian Nabi
saw akad dengan Siti Aisyah anak dari Abu Bakar As-Shidiq ketika beliau berusia
7 tahun
-
Tidak pernah Nabi saw menikah
dengan yag masih perawan kecuali dengan Siti Aisyah, dan Beliau saw bercampur
dengannya ketika di Madinah
Ringkasan
Pada tahun kesepuluh meninggallah Siti Khadijah
ra, lalu menikahlah Nabi saw dengan
Saudah, lalu menikah dengan Siti Aisyah
ketika berumur 7 tahun dan Beliau saw bercampur dengannya ketika berada di
Madinah (ketika sudah
baligh)
(32) Paman
Nabi saw Wafat
-
Sesudah Siti Khadijah wafat,
sebulan kemudian paman Beliau saw Abu Thalib wafat, Rasulullah saw sangat
beduka akan hal ini
-
Tahun itu dinakan ‚Tahun DUKA
CITA‛ karena di tahun yang bersamaan meninggal istri dan paman Beliau saw
-
Paman Beliau saw percaya pada
kebenaran yang dibawa Rasulullah saw, hanya beliau tidak pernah mengakuinya
secara lisan sampai akhir hayat beliau, karena takut celaan kaum Quraysi
-
Sehubungan dengan hal ini turunlah
ayat dalam suray al-Qoshos 56:
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya,
dan Allah lebih mengetahui orangorang yang mau menerima petunjuk
-
Maka dengan hal ini mari mendoakan
agar Allah meringankan siksaannya
Ringaksan
Dalam tahun itu wafatlah paman Beliau Abu
Thalib yang merupakan pembela Nabi saw yang paling kokoh dalam membela, tetapi
ia tidak mengikrarkan Islam karena takut celaan kaumnya.
(33) Gangguan Kaum
Quraisyi kepada Nabi saw
-
Sesudah Istri dan paman Beliau saw
wafat, mulailah mereka mengganggu Nabi saw
-
Mereka menaburkan pasir pada
Beliau saw, menaruh kotoran binatang ketika Beliau saw sholat
-
Sesekali mereka mengikat dan
menghujat Beliau saw sambil berkata: ‚Engkaulah yang akan menjadikan
tuhan-tuhan kami menjadi tuhan yagn satu..??‛
-
Lalu majulah Abu Bakar ra dan
melapaskan Beliau saw dari gangguan mereka, dan berkata pada mereka: ‚Apakah
kamu hendak membunuh seseorang karena ia berkata Tuhanku ialah Allah..??‛
Ringkasan
Mengenai gangguan kaum Quraisyi semakin menjadi ketika Istri dan Paman
Beliau saw wafat, mereka bahkan bermaksud membunuh Beliau saw
(34) Hijrah
ke Thaif
-
Ketikan Rasulullah saw melihat
penistaan yang dilancarkan kaum Quraisyi kepada Beliau saw, berhijrah Beliau
saw ke Thaif di tahun ke 10 bersama Zaid bin Haritsah
-
Nabi saw menuju ke kaum Tsaqief
dan meminta pertolongan dari mereka untuk melawan kaum Beliau saw yang sudah
sangat keterlaluan
-
Permintaan Beliau saw ini ditolak
mentah-mentah bahkan kasar oleh mereka, malah mereka menyuruh orang-orang
durjana dari kaumnya untuk memaki Nabi saw, mereka lempari Nabi saw dengan
batu, sehingga mengalirlah darah Beliau saw dari urat kakinya
-
Zaid bin Haritsah ra yagn
menghalangi dan melindungi Beliau saw dari lemparan batubatu tersebut sehingga
ada beberapa batu yang mengenainya (1)
-
Ketika tidak menemui hasil yang
diingikan maka Nabi saw kembali ke Makkah (2), setelah kurang lebih
sebulan tinggal di Thaif Note:
(1) Datanglah
Jibril kepada Nabi saw dan berkata: ‚Sesungguhnya Allah memerintahkanku, dan
aku taat kepada apa yang kamu perintahkan untuk kaummu yang mereka perbuat ini.
Lalu Nabi saw bersabda: ‘Wahai Tuhanku, pimpinlah kaumku kerena sesungguhnya
mereka tidak mengatahui’ Lalu Jibril berkata: ‘Benarlah mereka menamakanmu
pengasih dan penyayang’…‛
(2) Ketika
Nabi saw sampai di Nkhlah (sebuah tempat dekat Thaif) datanglah sekelompok Jin
mendengarkan Al-Quran, mereka diantaranya dari golongan kaum Nabi Musa as,
ketika mereka mendengarkan, mereka diam. Kemudian mereka menyampaikan kabar
gembira dan ancaman seperti yang mereka
dengan dari Rasulullah saw, berkaitan dengan ini Allah catatkan kisahnya dalam
Surat Jin.
(35) Isra’
dan Mi’raj Nabi saw
-
Pada tahun ke 11 Allah muliakan
Beliau saw dengan Isra’ dan Mi’raj
-
Isra’ adalah perjalanan Nabi saw
dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
-
Mi’raj (1) adalah Naik
nya Nabi saw ke Sidrotul Muntaha dan diwajibkan padanya Sholat lima waktu
-
Di waktu pagi dari malam Isra’ itu
Jibril mengajarkan kepada Nabi saw tentang tatacara sholat dan waktu-waktu
sholat
Note:
(1) Diperselisihkan
apakah Rasulullah saw dalam perjalanannya termasuk dengan roh dan jasadnya atau
tidak, Mayoritas ulama ahlussunah waljamaah berpendapat dengan roh dan jasad
Nabi saw, sedangkan ‘Aisyah, Muawiyah dan Al-Hasan mengatakan hanya roh nya
saja
Ringkasan
Dalam tahun ke 11 Allah swt memuliakan
Nabi saw dengan Isra’ dan Mi’raj dan didalamnya diwajibkan sholat lima waktu
(36) Ajakan
Berislam ke Keluarga Nabi saw
-
Rasulullah saw mengajak kaum
Quraisyi menuju Islam selama 10 tahun dengan halus dan penuh kelembutan; ketika
Nabi saw melihat kekerasan perlawanan dari mereka, bencinya mereka kepada
Beliau saw, dan rintangan mereka kepada penyiaran Islam
-
Nabi saw pada tahun yang sama
menyiarkan islam ke kabilah-kabilah dan ke pasarpasar mereka
-
Nabi saw mengajak mereka ke agama
yang diridhoi Allah swt, ada diantara mereka yang menolak dengan kasar ada juga
yang menolak dengan halus
-
Diantara mereka yang menolak
secara kasar adalah dari kaum Bani Hanifah golongan Musailamah Al-Kahzab
Ringkasan
Di tahun ini Nabi saw memberanikan diri
berdakwah ke pembesar kaumnya dan di pasar-pasar. Sebagian dari mereka menolak
dengan baik ada juga yang menolak secara kasar.
(37) Permulaan
Islam Kaum Anshor
-
Di tahun ke 11 datanglah 6 orang
dari Yatsrib (1) (dari kabilah Khajraz) ke Makkah untuk berhaji
-
Nabi saw mengajak mereka ke agama
Islam, dan mengajak mereka untuk membantu dakwah Beliau saw
-
Mereka pun beriman kepada apa yang
dikatakan Nabi saw, bahkan mereka berikrar diantara mereka: ‚Demi Allah, sesungguhnya
dialah Nabi orang-orang Yahudi yang dijanjikan kepada kita. Sudah sepantasnya
kita beriman padanya akan hal ini‛
-
Ketika meraka tiba di tempat
mereka, dipaparkanlah apa yagn mereka dengan dari Rasulullah dan mereka
mengajak mereka untuk memeluk Islam, terkenal lah Nabi saw di sana dan demikian
lah awal permulaannya orang Yatsrib masuk Islam
Ringkasan
Di
tahun ini 6 orang dari Yatsrib masuk ke Makkah untuk berhaji, lalu mereka masuk
Islam,
dan mereka menyairkan Islam di kaumnya, terdengarlah nama Nabi saw di
Madinah
(38) Bai’at
Aqobah yang Pertama
-
Di tahun ke 12 datanglah 12 orang
ke Madinah (1)
-
Mereka berkumpul dengan Rasulullah
saw dekat ‘Aqobah pertama dan bermubaya’ah
(sumpah
setia/baiat) (2) untuk penyiaran Islam dengan beberapa syarat
-
Yaitu: tidak boleh menyekutukan
Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak mereka, tidak
berdusta, tidak durhaka sombong; maka barang siapa yang melakukannya surga
adalah balasan baginya, jika tidak semua urusan dikembalikan kepada Allah swt,
siapa yang Allah ampuni, siapa yang Allah siksa
-
Ketika mereka kembali ke negeri
mereka, Nabi utus bersama mereka (3) untuk mengajarkan Islam pada
mereka. Tersiarlah dengan ini Islam sebab mereka itu, dari rumah ke rumah
mereka tersiarlah Islam
Note:
(1) 10
orang dari Aus 2 orang dari Khazraj
(2) Dalam
tarikh Bai’ah ini dinamakan: Baitun-Nisaa’
(3) Beliau
adalah Mush‘ib bin Umair atau disebut juga Al-Muqrie
Ringkasan
Di
tahun ke 12 datanglah 12 orang laki-laki dari Madinah, mereka bermubaya’ah
kepada
Rasulullah
saw di ‘Aqobah lalu mereka pulang dengan menyiarkan Islam pada kaumnya.
(39) Bai’at
Aqobah Kedua
-
Pada tahun ke 13 dari kenabian
datanglah kepada Rasulullah saw 73 laki-laki dan dan 2 perempuan dari Madinah
-
Mereka bermubaya’ah (sumpah
setia/baiat) dengan Rasulullah saw dekat ‘Aqobah yang kedua, bahwa mereka akan
menyembah Allah dan tidak menyekutuka-Nya dengan apapun, tidak menghalangi
Rasul saw jika Beliau saw berhijrah ke tempat mereka
-
Lalu mereka membagi dari yagn
hadir menjadi 12 kelompok yang diketuai seseorang di masing-masing kelompoknya,
Nabi saw bekata: ‚kamu menjadi wakil terhdap kaummu dengan yang ada pada
mereka, kamu penjamin seperti Hawariyyin kepada Nabi Isa’ as bin Maryam,
sedangkan aku menjadi penjamin kaumku‛
-
Mereka kemudian kembali ke Madinah
dengan menyiarkan Islam dengan lebih semangat, Islam pun tersiar dengan pesat
di sana
Ringkasan
Di tahun ke 13 datanglah 73 laki-laki dan
2 orang perempuan kepada Nabi saw untuk bersumpah setia di Aqobah yang kedua
kalinya, lalu mereka kembali ke Madinah dan menyiarkan Islam dengan lebih pesat
(40) Hijrahnya
Kaum Muslimin ke Madinah
-
Ketika kaum Muslimin mengetahui
perihal tersiarnya Islam di Madinah, kaum jahiliyah Makkah semakin keras
menyiksa Rasulullah saw dan para sahabat ra,
-
Kemudian Rasulullah saw
memerintahkan mereka agar berhijrah ke Madinah bertemu dengan saudara mereka
kaum Anshor
-
Mereka mininggalkan Makkah dengan
sembunyi-sembunyi takut diketahui kaum Quraisyi yang bisa menghalangi maksud
mereka (1)
-
Abu Bakar ra ingin ikut berhijrah
ke Madinah tetapi Rasulullah saw mencegahnya agar menemani Rasulullah saw di
Makkah
Note:
(1) Mereka
keluar satu persatu dengan sembunyi-sembunyi agar ibadah mereka kepada Allah
semakin kuat kecintaan kepada Nya melebihi dari apapun bercampur dalam darah
dan daging mereka. Mereka tidak memperdulikan berpisah dengan tempat asal
mereka jauh dari keluarga dan saudara mereka, selama dalam jalan mencari ridho
Allah dan Rasul-Nya
Ringkasan
Ketika penduduk Madinah memeluk Islam,
penduduk Makkah kian gencar menyiksa
Rasulullah saw dan para sahabat,
karenanya Rasulullah saw memerintahkan mereka untuk berhijrah ke Madinah dengan
bertahap secara rahasia.
(41) Persekongkolan
Kaum Quraisyi untuk Membunuh Nabi saw
-
Ketika mereka mendapati banyak
dukungan dari para sahabat dan kaum Muslimin di Madinah dalam syiar agama
Islam maka kaum Quraisyi sepakat untuk
membunuh Nabi saw (1)
-
Mereka bersepakat untuk mengirim
seorang pemuda dari tiap-tiap kabilah agar mereka berkumpul ke rumah Rasul saw
dan memukuli Rasul saw satu persatu dengan maksud menistakan perlawanan kabilah
Nabi saw ketika mereka menuntut, karena hal tersebut dilakukan oleh semua
kabilah
-
Allah swt memberitahukan hal
tersebut dan memerintahkan Rasulullah saw untuk berhijrah ke Madinah
Note:
Setelah mereka berunding
mengenai hal busuk tersebut, Abu Jahal berkata kepada mereka: ‚Aku punya satu
ide yang kalian tak pernah fikirkan, kita bunuh saja dia (sampai habis
ucapnnya)‛. Mereka setuju dengan usulan itu, dan sepakat mengenai penyebaran
Islam hanya boleh terjadi di luar Makkah. Ada hikmah yang lain yang terkandung
tersebarnya Islam di Madinah, bukan di Makkah. Yaitu musuh-musuh Islam tak
mungkin berkata Islam tersebar di Makkah karena kaum Quraysi yang member
keluasan penyebaran Islam (ada kepentingan kaum tertentu).
(42) Hijrah
Rasulullah saw
-
Rasulullah saw menemui Abu Bakar
ra dan memeberi tahu kabar dari Allah swt yaitu agar beliau untuk menemani
Rasul saw, dan Abu Bakar ra menjawab ‚ya‛
-
Kemudian keduanya menyiapkan dua
kendaraan untuk perjalanan mereka dan mempercayakan kendaraan itu kepada
seorang penunjuk jalan
-
Dan menyuruh penunjuk jalan tadi
untuk membawa Rasul saw dan Abu Bakar ra ke Gua Hiraa’ (1)
-
Pada malam hari Rasul saw
memutuskan untuk keluar dari kediaman Beliau saw, ketika itu Rasul saw melihat
banyak sekali para pemuda mengelilingi rumah Beliau saw
-
Ketika Rasulullah saw hendak
keluar disuruhlah anak paman Beliau Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat
tidur Nabi saw, untuk mengelabui musuh (2) dan Beliau saw juga memerintahkan
Ali bin Abi Thalib ra untuk mengembalikan barang-barang titipan yang ada pada
Nabi saw (3)
-
Kemudian Nabi saw keluar dari
kerumunan orang (4), dengan cara Allah
menjadikan mereka tertidur, dengan demikian tak seorangpun meliat Nabi saw.
Setelah itu Nabi saw menemui Abu Bakar ra kemudian mereka berjalan hingga ke
Gua Hiraa’ dan bersembunyi di dalamnya
Note:
(1) Kemudian
Nabi saw berpisah dan bersepakat untuk bertemu kembali di luar kota Makkah
(2) Sesekali
mereka para pemuda memantau kondisi kamar Nabi saw untuk memastikan Rasulullah
saw ada di dalamnya
(3) Para
penduduk Makkah biasa menitipkan barang ke Nabi saw agar aman, mereka takut
kehilangan barang tersebut maka dititipkannya di rumah Nabi saw
(4) Rasulullah
saw sambil menbaca ayat surah Yasin:9
‚Dan kami jadikan dihadapan
mereka dan dibelakang mereka sekatan, Lalu kami tutupi mereka sehingga mereka
tidak bisa melihat‛
Ringkasan
Rasululah
saw dan Abu Bakar ramengambil keputusan untuk berhijrah dan keduanya menyiapkan
kendaraan, ketika Nabi saw keluar dari rumahnya mereka tidak mengetahui hal
tersebut. Sampai dengan Nabi saw dan Abu Bakara ra sampai di Gua Hiraa’ dan
bersemunyi di sana.
(43) Kaum
Quraisyi Mancari Nabi saw
-
Ketika mereka sadar yang
didapatinya adalah bukan Rasul saw, mereka sangat marah karena merasa terbodohi
-
Mereka memerintahkan setiap pemuda
dengan membawa pedang untuk mencari Beliau saw ke segala penjuru kota
-
Mereka bersedia member hadiah 100
unta betina bagi yang mendapatkan Nabi saw atau menujukkan kemana Rasul saw
berada
-
Mereka periksa sampai ke gua
dimana Rasul saw bersembunyi, secara logika sangatlah mudah menemukan Rasul saw
dan Abu Bakar ra, tapi Allah melindungi mereka
-
Abu Bakar ra melihat mereka dan Ia
menangis kemudian Rasul saw bersabda: ‚Janganlah engkau bedukacita,
sesungguhnya Allah swt bersama kita‛. Allah saw tutup penglihatan mereka
sehingga mereka kembali dengan tanpa hasil
Ringkasan:
Waktu pagi hari kaum Quraisyi mencari
keduanya sampai ke gua dimana Nabi saw dan Abu
Bakar ra bersembunyi, jarak kaum musyrik
dengan Baliau saw sangat dekat tapi Allah swt melindungi mereka sehingga orang
musyrik kembali dengan tangan hampa. Saking gencarnya
pencarian,
mereka menjanjikan hadiah 100 onta bagi yang tahu dimana Rasul saw berada.
(44) Nabi
Keluar dari Gua
-
Setelah berhenti pencarian
terhadap Rasulullah saw, kemudia Rasul saw dan Abu Bakar ra keluar dari
gua tersebut setelah bediam selama 3
malam di dalamnya
-
Abdullah bin Abu Bakar (1) datang kepada Rasul saw dan Abu
Bakar ra di sore hari dan memberi kabar perihal orang Quraisyi
-
Saudaranya Asma’ membawa makanan
kepada keduanya secara sembunyi-sembunyi takut akan ancaman kaum Musyrikin
-
Ketika itu di pagi hari hari
ketiga, penunjuk jalan tersebut membawa keduanya dengan dua kendaraan menuju
Madinah
-
Di perjalanan Rasulullah saw dan
Abu Bakar ra bertemu Suraqoh (2), dia bermaksud membunuh Rasul saw
tetapi malahan Suroqoh menjadi ketakutan melihat Nabi saw
Note:
(1) Beliau
ra tinggal di Makkah seolah-olah tidur bersama Qurasyi. Ketika iai mendengar
kabar dari kaum Musyrik tentang Nabi saw dan Abu Bakar ra datanglah ia pada malam hari untuk menemui keduanya, ia
kabarkan hal itu dan bermalam di tempat keduanya
(2) Ia
penah mendengar tentang hadiah yang diadakan kaum Quraisyi, bertemulah ia
dengan Rasul saw (mengancam Beliau saw untuk dibunuh) jaraknya sangat dekat,
lalu tergelincirlah kuda dan suroqoh jatuh bersamanya. Lalu ia bangun lagi
sampai sangat dekat dengan Nabi saw sampai ia mendengar ucapan Rasulallah saw
tapi ia tak menghiraukannya. Jatuh lagi kaki kuda dengan dia ke pasir gurun
sulit untuk dikeluarkan, sampai bertaburan debu-debu akibat usaha suroqoh untuk
keluar dari jeratan pasir itu. Namun usahanya tadi sia-sia tanpa hasil,
mengingat kondisi yang kritis ini suroqoh memanggil Rasul saw dan Abu Bakar ra
untuk meminta jaminan keamanan (ditolong) dari keduanya, suroqoh kembali tanpa
hasil dan tidak disakiti sedikitpun.
Ringkasan
Setelah 3 malam keluarlah Nabi saw dan
Abu Bakar ra dari gua, Keluarga Abu Bakar dating kepada keduanya membawa
makanan dan kabar berkaitan rencana kaum Musyrikin.
Keduanya
kemudian pergi dengan seorang penunjuk jalan untuk keluar dari Makkah, dan
diikuti oleh Suroqoh bin Malik, akan tetapi usaha suroqoh tak membuahkan
hasil.
(45) Singgah
di Quba
(Permulaan pembangunan Masjid kaum
Muslimin)
-
Rasulullah saw sampai ke Quba’
pada hari kedua Rabiul Awwal atau 30 September 622 Masehi (1)
-
Beliau saw tinggal di Makkah
selama 13 tahun dengan segala keterbatasan dan penganiayaan dan tekanan yang
sangat dalam menyiarkan agama Islam
-
Nabi saw tinggal di Quba’ selama
22 malam bersama dengan para sahabat Muhajirin dan Anshor dengan aman dan
tentram
-
Di masa itu Beliau saw mendirikan
masjid Quba’ yang Allah swt sifatkan dengan masjid
‚yang
didirikan untuk berbakti‛
Note:
(1) Inilah
dalam permulaan sejarah kelahiran Islam, sesudah Hijriyah. Dengan sejarah ini
sempurnalah bagi Rasulullah saw perjalanan para Nabi sebelumnya. Dikarenakan
tak ada seorangpun Nabi yang setiap saat dihina, disakiti, diganggu yang
menyebabkan Beliau saw berhijrah dari negri nya sendiri dari Nabi Ibrahim as
sampai Nabi Isa as.
Ringkasan
Pada 2 Rabiul Awwal Nabi saw dan Abu
Bakar ra sampai di Quba’ dengan selamat dan tinggal di sana selama 22 hari, dan
di waktu itu pula Rasul saw mendirikan Masjid Quba’
‚Masjid yang didirikan untuk berbakti‛
(46) Sampai
ke Madinah, Awal Sholat Jumat dan Khutbah Jumat dalam Islam
-
Ketika Rasul saw keluar dari Quba’
menuju Madinah Beliau saw dikerumini para sahabat Anshor yang dalam keadaan
besuka cita
-
Dalam perjalanan itu tibalah saat
nya waktu Jumat kemudian Beliau saw shalat bersama kaum Muslimin. Di sinilah
bermula shalat dan khutbah Jumat pertama dalam Islam
-
Para warga Madinah berkumpul
menemui Beliau saw, mulai dari para perempuan, anak-anak mengucapkan syair:
‛Bulan purnama telah terbit atas kita‛
‚Dari Kampung Tsaniyatul Wada’ ‛
‚Kita wajib bersyukur atas hal ini‛
‚Selamanya kepada Allah orang berdoa‛
‚Wahai utusan kepada kaum kita‛ ‚Dengan
membawa perintah‛
‚Engkau telah tiba‛
Ringkasan
Keluarlah
Rasul saw dari Quba’ menuju Madinah dan Beliau saw dikerumuni oleh kaum
Anshor dan Muhajirin. Nabi shalat dan
berkhutbah Jumat dalam perjalanannya. Beliau diterima oleh kaum Muhajirn dengan
sangat meriah penuh suka cita.
(47) Masuk dan Singgahnya
Nabi saw di Madinah, Cintanya kaum Anshor kepada Kaum Muhajiriin / Persaudaran
Islam
-
Ketika Rasulullah saw mesuk ke
Madinah, ketika itu juga Rasul saw melihat rumah kaum Anshor mereka meminta
kepada Rasulullah untuk singgah di rumah mereka (1)
-
Nabi saw singgah di rumah sahabat
ayyub al Anshori, dirumah yang awal masuk ke Madinah supaya kaum Muslimin mudah
untuk berziarah kepada Beliau saw (2)
-
Kaum Anshor gembira atas
kedatangan kaum Muhajirin bahkan mereka menyambutnya dengan sambutan yang luar
biasa sampai-sampai mereka berebut. Dengan hal ini untuk mencegahnya dilakukan
pengundian (tak seorangpun kaum Muhajirin tinggal di rumah kaum Anshor melaikan
melalui undian)
-
Kemudian Rasulullah saw menjadikan
mereka bersaudara dalam ikatan persaudaraan Islam yang di ibaratkan sebagai
satu kesatuan / benda
Note:
(1) Mereka
memegang pengikat onta yang dinaiki Nabi saw,
lalu Nabi saw berkata: ‚Beiarkanlah ia, karena ia diperintah‛. Tetapi
onta itu terus dan berhenti di rumah Abi Ayyub al Anshori
(2) Awalnya
sahabar Ayyub menolaknya karena letak rumahnya rendah dari rumah yang lain dan
memohon dan menyarankan Rasulullah saw untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi
Ringkasan
Rasulullah saw singgah di rumah Abi Ayyub
al Anshori dan mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshor dalam
persaudaraan Islam
(48) Hijrah
Keluarga Nabi saw Asalmula Qunut Nazilah (ada musibah) di Madinah
-
Ketika Rasulullah saw menetap di
Madinah, Rasul saw memerintahkan orang untuk mencari keluarga Beliau saw yang
masih tertinggal, dan diantara yang mencari adalah Abdullah bin Abu Bakar
ra
-
Didapatkan lah fakta dimana kaum
Musyrikin di Makkah melancarkan penindasan kepada kaum Muslimin yang hendak
pergi keluar Makkah
-
Mendengar hal yang demikian
Rasulullah saw mendoakan mereka dengan shalat witir dan shalat Subuh (1)
setelah atau sebelum ruku dan inilah
awal mulanya qunut
-
Banyak orang Muhajirin yang
terkena demam (2). Lalu Nabi saw mendoakan merekak agar Allah mencabut penyakit
itu. Dan Allah swt mengabulkan doa tersebut
Note:
(1) Inilah
ada sedikit perbedaan para imam tentang letak bacaan qunut
(2) Karena
iklim di Madinah sangat berbeda dengan lingkungan di Makkah, mereka belu m bisa
beradaptasi dengan iklim yang baru
Ringkasan
Rasulullah saw mengutus orang untuk
mencari keluarganya yang masih tertinggal, kemudian mereka dating dengan
Abdullah bin Abu Bakar ra. Ternyata didapatilah orang musyrik Makkah menindas
kaum Muslimin yagn masih ada di sana dan yang mau berhijrah. Kemudian mendengar
hal tersebut Nabi saw mendoakan mereka dan di sinilah awal mulanya qunut dalam
shalat subuh
RINGKASAN MASA YANG KEDUA
(UNTUK DIHAFAL)
Ketika
umur Nabi saw 40 tahun, Allah swt mengutus Beliau saw sebagai rahmat untuk
seluruh alam. Wahyunya, bermula dari mimpi yang benar. Kemudian Malaikat Jibril
turun kepada Beliau saw ketika Nabi saw sedang beribadah di gua Hira’. Ia
mengajarkan Nabi saw bagaimana seharusnya menjadi pemimpin yang memimpin
manusia ke jalan yang lurus.
Nabi memulai dengan ajakan secara
sembunyi-sembunyi, orang pertama yang beriman kepada Beliau saw adalah Siti
Khadijah, Abu Bakar ra, Ali bin Abi Thalib ra, dan Zaid bin Haritsah ra.
Setelah tiga tahun Nabi saw diperintahkan untuk menyampaikan Islam dengan
terang-terangan lalu Beliau saw mengumpulkan kaumnya untuk menyampaikan ancaman
azab akhirat yang pedih ketika itulah turun ayat ‚Ancamlah keluargamu yang
dekat‛
Nabi
saw mengumpulkan kerabat dan keluarganya dan menyampaikan kepada mereka tentang
kebenaran Islam, akan tetapi paman Beliau saw, Abu Lahab menolaknya dengan
keras.
Orang
Arab sebelum datangnya risalah yang dibawa Nabi saw mereka menyembah berhala,
membunuh anak laki-laki, mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka, mudah
membunuh satu sama lain, dan sejenis kejahatan tersebut. Ketika Rasulullah saw
mengajak mereka untuk menyembah Allah swt yang maha Tunggal dan mengajak mereka
kea rah kebenaran dan meninggalkan kepercayaan mereka, marahlah kaum Musyrikin
tersebut dengan sangat. Maka berbaliklah rasa cinta dan hormat kepada Nabi saw
menjadi kemarahan dan kebencian yang membara.
Ketika
Rasulullah saw memaki tuhan-tuhan mereka dan meyesatkan para leluhur mereka,
pergilah mereka ke paman Nabi saw untuk mengadukan hal tersebut selama tiga
kali, tanpa membuahkan hasil.
Sebenarnya setelah
sekian lama kaum Quraisyi dating kepada paman Beliau saw, dimintalah beliau saw
untuk menhentikan apa yang diucapkannya dulu. Hal tersebut tidak membuat
Rasulullah saw kendor menyiarkan Islam, di sisi lain paman Beliau saw tetap
melindungi kegiatan Nabi saw.
Ketika
kaum Quraisyi melihat hal itu, mulailah mereka menyakiti secara fisik Nabi saw,
mengejek, menghina, merendahkan, dikatakan gila, namun Beliau saw tetap sabar
dan selalu memaafkan mereka. Lalu gangguan itu ditujukkan kepada para sahabat
Nabi saw, tiap kabilah menyiksa siapa saja yang masuk Islam dengan siksaan yang
tidak manusiawi. Nabi saw memerintahkan kaum Muslimin untuk berhijrah ke
Habasyah. Berhijrahlah 10 laki-laki dan 5 perempuan, mereka tinggal di sana
selama 3 bulan, inilah hijrah pertama dalam Islam. Pada waktu yang sama juga
paman Nabi saw Hamzah ra, dan Umar bin Khatab ra, masuk Islam.
Tahun ke tujuh kenabian
kaum Quraisyi mengepung Nabi saw dan keluarganya. Mereka bersepakat untuk
memutuskan hubungan dagang dengan mereka, sampai keluarga Nabi menyerahkan Nabi
saw kepada mereka untuk di bunuh. Untuk menyelesaikan hal itu digantunglah
sepucuk surat perjanjian dan digantungka di Ka’bah. Setelah Nabi saw dikepung
oleh orang Musyrik Makkah, Beliau saw perintahkan para sahabat untuk hijrah ke
Habasyah dengan total 33 laki-laki dan 11 perempuan.
Di
tahun kesepuluh kenabian, tergeraklah beberapa orang tangguh Quraisyi untuk
mengambil surat perjanjian tadi dan merobeknya. Keluarlah Nabi saw dan para
pengikut Beliau dari kepungan itu, setelah mereka tinggal selama 3 tahun di Syi’ib.
Tidak bisa Nabi saw dan pengikut Beliau saw makan kecuali dengan jalan
sembunyi-sembunyi.
Di
tahun yang sama datanglah para utusan dari Najran kepada Nabi saw untuk masuk
Islam. Di tahun inilah wafat Istri tercinta Beliau Siti Khadijah ra, dan paman Beliau
Abu Thalib. Kemudian Nabi saw nikah dengan Saudah lalu mengadakan akad dengan
siti Aisyah ra dan Beliau saw tidak mencampurinya. Setelah paman Beliau saw
wafat penindasan kaum Quraisyi semakin meningkat. Oleh karenanya Rasulullah saw
berhijrah ke Thaif menuju ke Bani Tsaqief. Nabi saw tinggal bersama mereka
selama sebulan dan mengajak mereka untuk masuk Islam tetapi tidak disambut
dengan baik malah Nabi saw dilempari dengan batu. Kemudian Nabi saw kembali ke
Madinah.
Di
tahun kesebelas, Allah swt memuliakan Beliau saw dengan Isra’ dan Mi’raj yang
di dalamnya diwajibkan untuk shalat lima waktu, di tahun yang sama juga nabi
saw keluar dari kabilah ke kabilah untuk menyiarkan Islam. Berimanlah diantara
mereka 6 orang dari Madinah.
Di tahun keduabelas dari
kenabian, datanglah 12 orang laki-laki dari Madinah, mereka beriman dan
kemudian kembali lagi ke Madinah dan tersebarlah Islam di sana dengan perantara
mereka.
Di
tahun 13 kenabian, dating kepada Nabi saw 73 laki-laki dan 2 perempuan ari
Madinah mereka beriman dan kembali ke Madinah untuk mensyiarkan Islam di sana.
Di tahun yang sama Nabi saw memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke Madinah.
Ketika kaum Quraisyi mendengar hal ini, mereka putuskan untuk membunuh Nabi
saw, lalu Allah swt perintahkan Beliau saw untuk ikut berhijrah. Di rumah
Beliau saw kaum Musyrikin sudah melancarkan pengepungan, dan Nabi saw dapat
keluar dengan selamat setelah Allah swt jadikan mereka tertidur. Nabi saw dan
Abu Bakar ra pergi ke gua Hira’ untuk bersembunyi sementara selama tiga malam.
Di hari ketiga paginya mereka berjalan menuju ke Quba’ tepatnya hari kedua
Rabiul Awwal. Nabi saw tinggal di sini selama 22 malam dan diantaranya Nabi saw
mendirikan Masjid Quba’.
Kemudian
Nabi saw pindah ke Madinah dan dalam perjalanan tersebut bertepatan dengan hari
Jumat, shalat lah Beliau saw dengan kaum Muslimin untuk shalat Jumat dan
khutbah Jumat untuk pertama kalinya dalam Islam. Ketika hamper sampai di
Madinah Beliau saw disambut dengan penuh suka cita dan perasaan gemira atas kedatangan
Beliau saw.
Nabi
saw singgah di rumah Abi Ayyub al Anshori, setelahnya Nabi saw memerintahkan
orang untuk mencari kerabat dan keluarga Beliau saw yang masih tertinggal, ikut
bersama yang mencari adalah Abdullah bin Abu Bakar ra, dan beliau melihat
sendiri keadaan kaum Muslim yang tertindas, Nabi saw mendoakan mereka ketika
shalat subuh, dan disinilah bermulanya Qunut dalam shalat subuh.
Untuk Lebih Lengkapnya Kitab Tarikh Nabi Bisa didownload disini
0 comments :
Post a Comment